Blognya orang berakal


Mengemban amanah, yang berat
August 26, 2008, 2:46 pm
Filed under: Arsip kaknaryo.blogspot

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui (Q.S. Al-Anfaal 27). Ayat di atas mengaitkan orang-orang beriman dengan amanah atau larangan berkhianat. Bahwa di antara indikator keimanan seseorang adalah sejauh mana dia mampu melaksanakan amanah. Demikian pula sebaliknya bahwa ciri khas orang munafik adalah khianat dan melalaikan amanah-amanahnya. Amanah, dari satu sisi dapat diartikan dengan tugas, dan dari sisi lain diartikan kredibilitas dalam menunaikan tugas. Sehingga amanah sering dihubungkan dengan kekuatan. Seperti firman Allah:
Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya (Q.S. Al-Qhashash 26).
Oleh karena itu kekuatan iman, ruhiyah, ilmu, tsaqafah, serta kekuatan fisik dan segala sarana yang dapat digunakan untuk memikul amanah ini harus saya persiapkan.
Hidup ini tidak lain adalah sebuah safari atau perjalanan panjang dalam melaksanakan amanah dari Allah. Kehidupan ini dibatasi oleh empat dimensi, bumi tempat beramal, waktu atau umur sebagai sebuah kesempatan beramal, nilai Islam yang menjadi landasan amal dan potensi diri sebagai modal beramal. Maka orang yang bijak adalah orang yang senantiasa mengukur keterbatasan-keterbatasan dirinya untuk sebuah produktivitas yang tinggi dan hasil yang membahagiakan. Saya sadar bahwa detik-detik hidupku adalah karya dan amal shalih. Kehidupanku di dunia sangat dibatasi sehingga tidak akan saya disia-siakan untuk hal-hal yang sepele, remeh, apalagi perbuatan yang dibenci (makruh) dan haram.

Amanah yang dibebankan kepadaku agar mencalonkan diri sebagai CALON ANGGOTA LEGISLATIF DPRD KOTA BONTANG TAHUN 2009 DARI PKS adalah sebagai amanah dari jama’ah (masyarakat) yang harus kuemban. Amanah ini adalah sangat berat karena harus bisa bertindak adil dalam menetapkan hukum kepada rakyat (jama’ah. Pahala yang paling tinggi adalah pahala dalam melaksanakan keadilan sebagai pemimpin umat. Begitulah sebaliknya, bahaya yang paling tinggi adalah bahaya melakukan kezhaliman pada saat memimpin umat. Kezhaliman pemimpin akan menimbulkan kehancuran dan kerusakan total dalam sebuah bangsa. Maka kezhaliman pemimpin merupakan sikap menyia-nyiakan amanah yang paling tinggi.
Dengan demikian orang-orang yang beriman harus benar-benar melaksanakan amanah kepemimpinan umat dan tidak memberikannya kepada orang-orang yang bukan ahlinya. Sebagai orang beriman saya harus mengamankan amanah umat.Walaupun tantangan, rintangan serta hambatan yang dibuat oleh setan cukup besar. Jika sekiranya jam’ah mepercayai saya untuk mengemban amanah tersebut maka sayapun harus merelakan apa yang selama ini saya jalani yaitu menjadi GURU di YPVDP.


Leave a Comment so far
Leave a comment



Leave a comment